Home
Kuliner
Contact
Pendidikan

Solusi Pembelajaran Daring Pertama Adalah Orang Tua





Solusi pembelajaran daring pertama adalah orang tua, kira-kira mirip dengan ungkapan yang menyatakan bahwa ibu adalah madasah pertama bagi anak. Ibu adalah sekolah pertama bagi anak, pendidikan pertama kalinya bagi seorang anak adalah dari ibunya. Tentunya ayahnya juga berperan penting di sini. Iya, kan?

Kendala dan solusi pembelajaran daring menjadi pembahasan yang cukup hot sejak pandemi menuntut semua anak sekolah dan mahasiswa melakukan pembelajaran jarak jauh. Semua orang mendadak jadi gagap. Sangat dimengerti karena pandemi covid-19 merupakan pengalaman pertama bagi semua orang.

Dr. Pantja Nur Wahidin, S.Pd., M.Pd – Kepala Bidang (Kabid) GTK Dinas Pendidikan Kota Makassar dalam tulisan Pembelajaran Daring: Solusi Atau Masalah mengatakan bahwa terkait shock yang dialami semua sektor karena perubahan yang drastis dalam sebulan terakhir ini. Tak ada yang menyangka perubahan metode pembelajaran ruang kelas menjadi belajar dari rumah akibat pandemi Covid-19. Semua nara sumber mengiyakan hal ini.

Kunci pertama adalah orang tua agar anak mendapatkan pemecahan masalah pembelajaran daring. Keberterimaan dengan hal ini walau berat dirasa. Saya bicara seperti ini bukan berarti saya tidak mengalami masalah sama sekali. Masalah saya banyak, terkait  kesulitan pembelajaran daring juga cukup banyak hanya saja tidak perlu saya ungkap di sini.

Tapi tentunya takkan ada selesainya urusan pembelajaran jarak jauh kalau bukan kita yang menyadari diri kita sebagai orang tua adalah kunci utama anak bisa menjalani pendidikan jarak jauhnya di masa pandemi. Mau tak mau, tak bisa dihindari. Mau dihindari risikonya tidak naik kelas, kan?

Tidak perlu banyak mengeluh, membandingkan diri dengan guru yang dianggap pekerjaannya sedikit. Please, jangan menggeneralisir. Banyak guru yang berdedikasi. Semua guru bingung pada awalnya. Mungkin ada yang terkesan seenaknya dalam memberikan pembelajaran tapi tidak semuanya demikian.

Berkoar-koar di media sosial, sejumlah orang tua melakukan ini. Sebaliknya sejumlah guru juga seolah mengtatakan “rasain” kepada para orang tua. Hal-hal yang tidak dewasa dan pastinya tidak solutif. Heran saja sama mereka yang melakukan hal ini. Apakah berkoar-koar memecahkan masalah pembelajaran daring atau malah menimbulkan persoalan baru?

Mau tak mau, orang tua yang harus mencari cara mengatasi pembelajaran daring agar anak tetap belajar. Lagi-lagi klasik: komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua diperlukan karena sejatinya sekolah mengerti kok dengan permasalahan yang dialami orang tua.


Today, there have been 1 visitors (2 hits) on this page!


This website was created for free with Webme. Would you also like to have your own website?
Sign up for free